PELATIHAN AUDIT ENERGI
MATERI PELATIHAN
1. Kebijakan Audit Energi
2. Pengetahuan Umum Audit Energi
3. Pengumpulan Data Audit Energi
4. Analisa Data Audit Energi
5. Analisa Kelayakan Ekonomi
6. Penyusunan Laporan Audit Energi.
MAKSUD DAN TUJUAN PELATIHAN
1. Pelatihan Audit Energi dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta pelatihan tentang penerapan audit energi pada fasilitas energi di bangunan gedung (bangunan komersial) maupun industri.
2. Tujuan dari pelaksanaan pelatihan adalah untuk mewujudkan SDM yang mampu melakukan audit energi dan menentukan langkah perbaikan efisiensi energi, guna terwujudnya pemenfaatan energi yang hemat dan efisien pada bangunan gedung (bangunan komersial) maupun industri.
KEBIJAKAN AUDIT ENERGI
1. Inpres No.9 tahun 1982 tentang Konservasi Energi
2. Keppres No.43 tahun1991 tentang Konservasi Energi
3. Inpres No.10 tahun 2005 tentang Penghematan Energi
4. Permen ESDM No.31 tahun 2005 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penghematan Energi
5. Rencana Induk Konservasi Nasional (RIKEN) tahun1995 dan Revisinya tahun 2005
6. Perpres No.5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional
7. Inpres No.1 tahun 2006 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (Biofuel)
8. UU No.30 tahun 2007 tentang Energi.
PENGETAHUAN UMUM AUDIT ENERGI
1. Manajemen energi adalah salah satu solusi untuk konservasi energi dan meningkatkan efisiensi energi dalam suatu perusahaan/ industri. Yang mana kegiatan pengelolaan energi meliputi pemantauan, pencatatan, pengukuran, akuntansi, penetapan target, dan rekomendasi tindak lanjut. Langkah-langkah yang dilakukan adalah dengan mengoptimalkan semua peralatan dan proses yang ada.
2. Audit Energi diartikan sebagai suatu proses evaluasi energi pada fasilitas di bangunan gedung (komersial) maupun industri, untuk mengidentifikasi peluang penghematan energi yang mungkin diterapkan pada fasilitas energi dimaksud. Audit energi adalah aktifitas kunci dari Manajemen untuk meningkatkan efisiensi.
3. Audit Energi dapat juga diartikan sebagai terjemahan dari ide-ide konservasi energi menjadi suatu kenyataan dengan memadukan solusi teknikal dan pertimbangan finansial serta organisasional lainnya dalam kerangka waktu tertentu, serta merupakan tindakan proaktif untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam menentukan strategi penghematan energi organisasi.
4. Audit Teknologi bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi perusahaan/ industri, disamping untuk mengidentifikasi posisi teknologi suatu perusahaan/ industri dibanding pesaingnya sekaligus untuk meningkatkan daya saing.
5. Konservasi Energi adalah upaya sistematis, terencana, dan terpadu guna melestarikan sumber daya energi (sisi hulu) dalam negeri serta meningkatkan efisiensi pemenfaatannya (sisi hilir).
TIPE AUDIT ENERGI
1. Walk Through Audit (Pengamatan Singkat)
2. Preliminary Audit (Audit Awal)
3. Detailed Audit (Audit Rinci)
PERALATAN UKUR AUDIT
· Pocket termometer (suhu)
· Lux meter (pencahayaan)
· Hygrometer (kelembaban)
· Anemometer (laju alir)
· Flow meter (debit)
· Power analyzer (kualitas daya listrik)
· Kamera (dokumentasi temuan/ potensi)
Obyek identifikasi bangunan komersial
1. Sistem Selubung Bangunan (Sipil)
2. Sistem Penkondisian Udara (AC/ Heater)
3. Sistem Pencahayaan (Penerangan)
4. Sistem Peralatan (Utility)
Obyek identifikasi peralatan dan proses Industri
1. Sistem Kelistrikan : Listrik, Penerangan, Motor-driven system.
2. Sistem Termal : Boiler, Heating ang cooling system, Burners and furnaces, Cogeneraton and waste heat recovery, Refrigerator, Insulasi.
3. Sistem Mekanikal : Pompa, Motor, Kompresor, Fan.
4. Sistem Pengkondisian Udara : Air conditioning, HVAC system, Ventilasi.
5. Sistem Transportasi : internal dan eksternal (conveyor, truck)
6. Sistem Power : Genset, Transformator dari PLN
7. Sistem Proses Produksi (SOP)
PROSES AUDIT ENERGI
Tetapkan Sasaran (Lingkup Audit)
Menentukan lingkup audit yaitu dengan mengidentifikasi area yang konsumsi energinya relatif cukup besar dalam skala organisasi, atau fasilitas energi yang memiliki potensi besar dalam penghematan energi.
Mengumpulkan Data
· Memeriksa apakah teknologi yang digunakan sudah menerapkan prinsip-prinsip hemat energi.
· Mengetahui jumlah peralatan energi yang dioperasikan, tingkat beban, jam operasi per hari, hari kerja per tahun apakah sudah sesuai standar atau aturan yang berlaku.
· Mengetahui indikator kinerja pemakaian energi, misalnya kWh/m2/tahun; kCal/ton; kCal/siklus operasi; dll.
· Mengetahui biaya energi per satuan unit input (Rp/liter; Rp/kWh; Rp/kCal) dan per satuan output yang digunakan misalnya Rp/kg produk, Rp/ton uap, dll.
· Mengumpulkan data historis pemakaian energi tahun terakhir.
Menganalisis Data
· Menghitung efisiensi energi dan identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi pemanfaatan energi.
· Melihat berbagai kemungkinan perubahan yang mungkin dilakukan untuk meningkatkan efisiensi energi.
· Menghitung potensi penghematan energi, dilanjutkan dengan analisa kelayakan ekonominya.
· Membuat daftar urutan isu yang perlu diteliti lebih lanjut dan prioritas penghematan energi yang akan diterapkan berdasarkan kriteria : mudah tidaknya dilakukan, besar kecilnya biaya untuk implementasi, dan manfaat yang akan diperoleh secara keseluruhan terhadap kinerja organisasi perusahaan.
Pelaporan
· Membuat laporan audit energi dan berbagai aktifitas yang diperlukan dimasa mendatang (pengelolaan berkesinambungan).
· Menyusun rekomendasi : Energi manajemen, Utilisasi energi, Skala prioritas atas kelayakan ekonomis, Kajian lebih lanjut, Rencana aksi.
· Laporan terdiri atas : Executive summary, Latar belakang, Fakta dan temuan lapangan, Rekomendasi dan Lampiran-lampiran.
METODA MANAJEMEN ENERGI
Manajemen energi di sektor bangunan komersial dan industri, melalui identifikasi peluang penghematan energi, dan penerapan teknologi hemat energi, serta perencanaan manajemen energi sehingga diperoleh sistem operasional yang optimum dan efisien. Analisis finansial sangat menentukan pada program penghematan energi bangunan komersial dan industri.
METODOLOGI 6 (ENAM) TAHAP PENDEKATAN
1. Tahap Perencanaan dan Organisasi.
2. Tahap Pengkajian.
3. Tahap Identifikasi Opsi-opsi.
4. Analisis Kelayakan Opsi-opsi.
5. Penerapan dan Pemantauan Opsi.
6. Perbaikan Berkelanjutan.
MANFAAT KONSERVASI ENERGI
Manfaat-manfaat dari efisiensi energi adalah mengurangi resiko dan menaikkan keuntungan bagi perusahaan/ industri melalui :
1. Pengurangan biaya operasi.
2. Pengurangan pengaruh kenaikan harga energi dan kurangnya pasokan energi.
3. Perbaikan produktivitas dan kualitas produk.
4. Perbaikan reputasi dengan pelanggan, pemerintah dan masyarakat.
5. Perbaikan kesehatan, keselamatan dan moral.
6. Perbaikan pemenuhan peraturan perundangan/hukum dan target ISO 14001.
7. Perbaikan kinerja lingkungan.
Terimakasih dan Salam,
W.A. Rachmaningrum
Rabu, 18 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Untuk pelatihan audit energi adadimana pak?
BalasHapuskapan dilaksanakan?
syarat untuk mengikuti pelatihan apa saja?
Terima kasih
m.ikhsan
aslkm Pak Agung Wijono,
BalasHapussaya tertarik untuk training PDS, berapa biayanya
terimakasih
Winarso